Saturday, December 1, 2012

DAMPAK NEOLIBERALISME

Zamzam Muhammad Fuad

Dari sudut pandang warga negara, eksistensi sebuah negara dibutuhkan untuk menciptakan kesejahteraan seluruh warga negara. Apabila negara tidak mampu mewujudkan kesejahteraan, maka kehancuran suatu negara merupakan hal yang niscaya. Gagasan ini berlaku di negara manapun, termasuk NKRI. Tujuan negara republik ini eksplisit dalam pembukaan UUD 45 alenia 4: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”

Friday, November 30, 2012

TAKDIR KEMAJEMUKAN DAN POLITIKNYA



Zamzam Muhammad Fuad 

Seorang profesor antropologi dari Malaysia pernah mengatakan bahwa fakta sosial yang tidak dapat dimungkiri dari masyarakat Asia Tenggara adalah kemajemukan. (Baharudin, 1997) Dari pendapat tersebut kita dapat membayangkan bahwa Asia Tenggara, apalagi Indonesia, sejak lama dihuni oleh beragam kelompok identitas yang berbeda. Namun 
demikian, argumentasi yang membayangkan adanya otentisitas identitas antara satu kelompok identitas dengan kelompok identitas lainnya merupakan sebuah argumentasi sangat mungkin untuk dipersoalkan. Pasalnya, 1) selalu terdapat interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. 2) dalam interaksi tersebut, hubungan saling mempengaruhi antar satu kelompok dengan kelompok lainnya sangatlah sulit dihindari. 3) oleh karena itu, usaha untuk menjadi benar-benar berbeda dan usaha untuk menjadi benar-benar sama menyimpan watak politis.

Thursday, November 29, 2012

KONFLIK KALIMANTAN BARAT 1996-1997

Zamzam Muhammad Fuad

Pendahuluan
Etnisitas dan integrasi nasional merupakan dua elemen vital yang menyangga eksistensi negara bangsa, khususnya bagi negara sebesar Indonesia. Etnisitas merupakan sebuah komunitas hidup yang telah ada sejak purba hingga sekarang dan memiliki gerak dinamis. Sedangkan yang integrasi nasional adalah hasil dari gerakan dinamis tersebut. Apabila kehilangan salah satu saja, republik ini akan hancur lebur. Oleh karena itulah, Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan republik ini. “Bhineka” adalah ekspresi pengakuan terhadap adanya etnisitas. Sedangkan “Tunggal Ika” mengekspresikan ikatan keragaman antar etnis dalam sebuah komitmen untuk hidup bersama. Di tengah-tengah antara Bhineka dan Tunggal Ika terdapat sebuah proses yang bernama integrasi.

Wednesday, November 28, 2012

MENYOAL IDEOLOGI DALAM KONTEKS KETAHANAN NASIONAL

Zamzam Muhammad Fuad

Secara umum ideologi didefinisikan sebagai sebuah sistem ide yang mengobsesi seseorang atau kelompok untuk melakukan tindakan atau merespon lingkungannya. Dari penjelasan tersebut kita dapat menemukan bahwa ideologi membedakan dirinya dengan tindakan. Ideologi berada dalam alam pikiran. Sedangkan tindakan merupakan aksi nyata seorang manusia atau kelompok. Terlepas dari definisi tersebut, ideologi menjadi sesuatu hal yang menarik dikaji dalam ilmu sosial karena sifatnya yang mampu untuk mendikte tindakan dan mengarahkan manusia dalam merespon lingkungannya.

Tuesday, November 27, 2012

KONFERENSI BANDUNG: INTERNASIONALISME YANG NASIONALISTIK


Zamzam Muhammad Fuad 




Pendahuluan
Pada mulanya adalah kolonialisme. Pada abad dua Masehi, kekuasaan Romawi telah mengkoloni sebagian belahan dunia dari Armenia sampai lautan Atlantik. Sementara itu, pada abad tiga belas Masehi, bangsa Mongol mampu memperlebar kekuasaan koloninya dari Timur Tengah sampai Cina. Selanjutnya, pada abad lima belas, kerajaan Vijaynagara mampu menaklukkan berbagai kerajaan di India Selatan. Tiga abad kemudian, kerajaan Usmani Turki dapat meluaskan wilayah kekuasaannya sampai pada wilayah Balkan dan sebagian besar Asia (Loomba, 2003: 3).

Sunday, November 25, 2012

MENUJU EKONOMI KONSTITUSIONAL





Zamzam Muhammad Fuad 

Dalam sebuah artikel, Revrisond Baswir berbagi kegelisahannya perihal praktik sistem perekonomian Indonesia.(Kompas, 1 Oktober 2012) Dikatakan disana bahwa terdapat jurang yang teramat lebar antara praktik perekonomian Indonesia dengan amanah konstitusi. Dari tulisannya kita dapat mengetahui bahwa semakin jauh republik ini melangkah dalam sejarah, semakin jauh pula amanah konstitusi dikhianati. Hubungan antara amanah konstitusi dengan praktik ekonomi Indonesia hari ini ibarat jauh panggang daripada api.

Sunday, May 27, 2012

KOMUNISME ATHEISTIK

Zamzam Muhammad

Review Buku: Mematahkan Pewarisan Ingatan
Penulis: Budiawan
Penerbit: Elsam


Senja september 65 merupakan fajar kekuasaan orde baru. Karena dianggap sebagai tiang pancang kekuasaan, maka september 65 dimitoskan dan disakralkan oleh orde baru.  Oleh orde baru, september 65 benar-benar dijaga, dirumat, diruwat oleh orde baru. Jika demikian ihwalnya, maka, akan muncul 2 skenario: pertama, jika sakralitas september 65 runtuh, itu merupakan terompet sangkakala bagi orde baru. Sebaliknya, kedua, keruntuhan orde baru akan berimplikasi pada runtuhnya mitos september 65.  Namun dalam praktiknya sekarang, kedua skenario tersebut meleset. Faktanya, tumbangnya orde baru tidak diawali atau diikuti dengan runtuhnya wacana september 65 yang telah ditata sedemikian rupa oleh orde baru.  Mengapa?

Tuesday, April 24, 2012

REAKTUALISASI SPIRIT DAKWAH MUHAMMADIYAH

Zamzam Muhammad


Sejak awal kelahirannya, Muhammadiyah selalu hadir di dalam sebuah konteks.  Konteks tersebut adalah ketidaksejahteraan umat.  Konteks ketidaksejahteraan umat itulah yang disadari atau tidak, telah memengaruhi cita-cita dan semangat perjuangan dakwah Muhammadiyah. 

Saturday, April 21, 2012

MELACAK JEJAK SIKAP POLITIK IKATAN PERIODE ORDE LAMA-ORDE BARU: MENDEMISTIFIKASI DOKTRIN ANTI-‘POLITIK PRAKTIS’ IKATAN

Zamzam Muhammad

Latar Belakang
Salah satu ranah diskusi yang selalu hangat diperbincangkan oleh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah penegasan profil kader ikatan.  Misalnya, yang terbaru, Manifesto Gerakan Intelektual Profetik (MGIP) merupakan sebuah buku yang sengaja disasarkan oleh penulisnya –A.H Sani – untuk mengisi ruang diskusi mengenai profil kader ikatan.  Dalam buku tersebut, A.H. Sani mengeksplisitasi gagasan tentang ‘intelektual profetik’, yang sudah sejak lama telah diperbincangkan oleh kader IMM.

MAHASISWA, NALAR KRITIS, DAN KEWIRAUSAHAAN

Zamzam Muhammad

Membaca potret dinamika aktivisme mahasiswa belakangan, ada semacam gejala demoralisasi yang membuat warna mahasiswa keluar dari khitohya; agent of  social change, kritis dan idealis. Mahasiswa adalah kelompok yang berbeda dibanding dengan yang lain. Nalar kritis (critical reason) yang dimiliki mahasiswa merupakan variabel pembeda, sekaligus landasan aktivitas gerak mahasiswa.