Saturday, December 21, 2013

ALIANSI GERAKAN INTELEKTUAL*


Oleh: Zamzam Muhammad Fuad

Tulisan ini hendak mencari tau dan menawarkan solusi, mengapa gerakan mahasiswa (GM), khususnya di Purwokerto, belum dapat disebut sebagai kekuatan politik yang diperhitungkan oleh para pejabat pengampu kebijakan, masyarakat, dan kelompoknya sendiri.

Aksi turun jalan yang membawa tuntutan kepada pemerintah dan legislator sering hanya berakhir di depan gerbang pintu masuk gedung parlemen. Tuntutan mahasiswa diterima saja, namun jarang sekali tuntutan itu terealisasikan. Ini menandakan bahwa GM belum menjadi kekuatan politik yang cukup diperhitungkan. Selain itu, jarang sekali masyarakat yang secara spontan mau ikut dalam “rally” demonstrasi, kecuali sebelumnya memang ada kelompok masyarakat yang memang sudah bersepakat mau ambil bagian. Ini mengindikasikan masih lemahnya kekuatan GM di depan masyarakat, dan lemahnya GM dalam menyebarkan propaganda. Di lain sisi, GM juga ternyata belum ditanggapi oleh masyarakat kampus sebagai kekuatan yang populer sekaligus signifikan. Contoh paling nyata adalah semakin sulitnya organisasi GM dalam menjaring anggota baru. Mengapa bisa demikian?

Tuesday, November 19, 2013

MEMAHAMI MENTALITAS LEWAT MONUMEN


Zamzam Muhammad Fuad

Melahirkan itu meregang nyawa, maka jangan membenci orang tua. Pesan ini lalu diterjemahkan dalam cerita. Kita ingat pada Malin yang jadi batu setelah mengacuhkan ibunya. Kisah serupa juga mengalir di Maluku. Alkisah ada anak yang sewenang-wenang pada ibunya. Tak tahan, ibunya lebih rela ditelan batu daripada hidup dengan anak-anaknya. 

Tapi orang tua juga tak selalu can do no wrong. Kalau kita ingat cerita tentang bawang merah bawang putih, akan timbul kesan bahwa ada juga orang tua jahat pada anaknya. Apalagi jika kita buka-buka halaman koran, ada ibu yang tega menjual, mengaborsi, dan memutilasi darah dagingnya. Di sini sang anak berada dalam posisi antara. Ia diajak untuk mengerti bahwa tak akan dirinya tanpa ada orang tua. Tapi disisi lain sang anak diajak untuk memahami orang tua sebagai manusia pada umumnya, yang can do wrong.

Friday, November 1, 2013

ORIENTALISME DALAM JURNAL INTERNASIONAL


Zamzam Muhammad Fuad

Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana peran jurnal ilmiah internasional dalam memantapkan hegemoni imperialisme Eropa-Amerika. Dewasa ini, ada pendapat bahwa kualitas pendidikan suatu negara diukur dari seberapa banyak para ilmuwan di suatu negara mampu mempublikasikan karya ilmiah di jurnal ilmiah internasional. Bila ditinjau secara karikatural, bebas nilai, dan apolitis, pendapat itu mungkin benar. Namun bila dipandang lewat pendekatan paskakolonial dan Foucauldian tentang pengetahuan dan kekuasaan, pendapat itu bisa dipersoalkan. Apabila dua perspektif itu yang digunakan maka akan muncul sebuah kesimpulan bahwa jurnal ilmiah internasional merupakan instrumen tak kasat mata yang digunakan oleh negara maju (Eropa-Amerika-Australia) untuk menguasai negara-negara berkembang (Asia-Afrika). Lebih jauh lagi, dalam hubungan antara negara maju dan berkembang, jurnal ilmiah internasional memiliki dua peran strategis. Pertama, sebagai sistem panoptik yang memagari sistem kognitif ilmuwan di negara berkembang. Kedua, sebagai watchdog yang menjaga hubungan produksi akademis yang timpang antara negara maju dan negara berkembang. Sedangkan dalam kaitannya dengan Indonesia, jurnal ilmiah internasional menghalangi perkembangan ideologi Pancasila sebagai paradigma baru ilmu sosial Indonesia.

Kata kunci: Jurnal ilmiah internasional, pengetahuan dan kekuasaan, imperialisme akademis.

Thursday, March 21, 2013

SERIUS MENEGAKKAN HUKUM


Zamzam Muhammad Fuad


Sudah banyak produk hukum yang baru. Dari sisi itu, seharusnya bangsa ini mampu bangkit. Tapi nyatanya hukum tak dijalankan secara serius. (Mahfud M.D)


Penegakan hukum masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa ini. Seringkali, hukum hanya tajam ke bawah namun tumpul ke atas. Gembong narkoba, kerabat pejabat, koruptor, jarang tersentuh oleh sanksi pidana yang menjerakan. Sebaliknya, masyarakat lemah tuna harta dan kuasa jadi sasaran empuk pemenjaraan puluhan tahun.

Thursday, February 28, 2013

KEPULAUAN RIAU: NASIONALISME TAK SENGAJA?

Zamzam Muhammad Fuad

Latar belakang
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang wacana integrasi nasional di wilayah perbatasan Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Riau. Pembicaraan tentang Provinsi Kepulauan Riau ini menjadi menarik karena provinsi ini berbatasan langsung dengan Singapura, dan Malaysia. Menjadi lebih unik karena masyarakat Riau, Singapura dan Malaysia masih memiliki perasaan satu etnis. Harus diakui bahwa hari ini di Kepulauan Riau relatif tidak ada pergolakan-pergolakan yang mengancam integrasi nasional. Tentu saja ini merupakan keberhasilan. Namun perlu dicatat bahwa keberhasilan ini bukan “taken for granted”. Sekalipun demikian, jarang sekali ahli yang berusaha untuk menjelaskan mengapa keberhasilan ini bisa terjadi. Padahal, dengan mempelajari dinamika integrasi nasional di Kepulauan Riau kita dapat mendapatkan pelajaran tentang pembangunan kawasan perbatasan untuk diterapkan di wilayah perbatasan Indonesia yang lain. Dan karena alasan inilah saya menulis artikel ini.

Wednesday, February 27, 2013

SURAT UNTUK PROF MOCHTAR PABOTTINGI

From: Zamzam
Assalamualaikum wr.wb.

Pada awalnya adalah tulisan bapak pada buku 100 tahun bung hatta. Dari situlah aku –meminjam ekspresi anak muda– "ngefans" dengan pemikiran bapak. Dari situ pula aku berniat menelusuri tulisan-tulisan bapak. 

Niatan ini langsung berbuah ingatan pada sebuah buku. 
Aku teringat, saat itu sambil bergumam "kalau tidak salah", buku berjudul masyarakat warga suntingan daniel dhakidae di dalamnya juga terdapat tulisan bapak. Maka kubuka kembali buku itu. Dan benar, ada tulisan bapak berjudul "dua jalan lurus".

Tuesday, February 26, 2013

BULOG PASKA REFORMASI

Zamzam Muhammad Fuad


Latar belakang
Kejatuhan Soeharto diikuti dengan tuntutan-tuntutan perubahan di segala bidang kehidupan kenegaraan. Baik itu politik, hukum, perekonomian, social budaya. Perubahan di bidang politik diantaranya adalah menyangkut dengan perubahan system pembagian kekuasaan, restrukturisasi lembaga-lembaga Negara, hubungan pusat dan daerah, dsb. Di bidang hukum, amandemen UUD 45 sebanyak empat kali merupakan contoh paling nyata. Di bidang ekonomi, terdapat perubahan dalam hal tata kelola BUMN dan iklim persaingan usaha. Namun, dari sekian perubahan yang terjadi, kebanyakan daya dan upaya diarahkan untuk mengeluarkan republik dari krisis ekonomi. 

Tuesday, January 22, 2013

PENDIDIKAN NIRLITERASI

Zamzam Muhammad Fuad

Dalam berbagai diskusi, serangkaian pendapat kusodorkan sebagai penjelas atas permasalahan yang terjadi di negeri ini. Kalau mengikuti teori strukturasi a la Giddens, permasalahan di republik ini bukan terletak pada struktur saja, juga bukan pada kultur saja. Lebih dari itu, permasalahannya terletak pada praktik –ruang di mana struktur dan kultur saling berbenturan dan mempengaruhi satu sama lain. Kepada banyak orang kukatakan bahwa praktik yang dimaksud antara lain: politik nirliterasi; ekonomi nirliterasi; bertetangga nirliterasi dan pendidikan nirliterasi. Semua praktik itu merupakan akar permasalahan menyelinap dan berjalin kelindan di balik segala permasalahan di republik. Tapi dalam tulisan ini, tak akan kubahas semuanya, melainkan satu saja: pendidikan nirliterasi.