Friday, November 30, 2012
TAKDIR KEMAJEMUKAN DAN POLITIKNYA
Seorang profesor antropologi dari Malaysia pernah mengatakan bahwa fakta sosial yang tidak dapat dimungkiri dari masyarakat Asia Tenggara adalah kemajemukan. (Baharudin, 1997) Dari pendapat tersebut kita dapat membayangkan bahwa Asia Tenggara, apalagi Indonesia, sejak lama dihuni oleh beragam kelompok identitas yang berbeda. Namun demikian, argumentasi yang membayangkan adanya otentisitas identitas antara satu kelompok identitas dengan kelompok identitas lainnya merupakan sebuah argumentasi sangat mungkin untuk dipersoalkan. Pasalnya, 1) selalu terdapat interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. 2) dalam interaksi tersebut, hubungan saling mempengaruhi antar satu kelompok dengan kelompok lainnya sangatlah sulit dihindari. 3) oleh karena itu, usaha untuk menjadi benar-benar berbeda dan usaha untuk menjadi benar-benar sama menyimpan watak politis.
Thursday, November 29, 2012
KONFLIK KALIMANTAN BARAT 1996-1997
Zamzam Muhammad Fuad
Pendahuluan
Etnisitas dan integrasi nasional merupakan dua elemen vital yang menyangga eksistensi negara bangsa, khususnya bagi negara sebesar Indonesia. Etnisitas merupakan sebuah komunitas hidup yang telah ada sejak purba hingga sekarang dan memiliki gerak dinamis. Sedangkan yang integrasi nasional adalah hasil dari gerakan dinamis tersebut. Apabila kehilangan salah satu saja, republik ini akan hancur lebur. Oleh karena itulah, Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan republik ini. “Bhineka” adalah ekspresi pengakuan terhadap adanya etnisitas. Sedangkan “Tunggal Ika” mengekspresikan ikatan keragaman antar etnis dalam sebuah komitmen untuk hidup bersama. Di tengah-tengah antara Bhineka dan Tunggal Ika terdapat sebuah proses yang bernama integrasi.
Wednesday, November 28, 2012
MENYOAL IDEOLOGI DALAM KONTEKS KETAHANAN NASIONAL
Zamzam Muhammad Fuad
Secara umum ideologi didefinisikan sebagai sebuah sistem
ide yang mengobsesi seseorang atau kelompok untuk melakukan tindakan atau
merespon lingkungannya. Dari penjelasan tersebut kita dapat menemukan bahwa
ideologi membedakan dirinya dengan tindakan. Ideologi berada dalam alam
pikiran. Sedangkan tindakan merupakan aksi nyata seorang manusia atau kelompok.
Terlepas dari definisi tersebut, ideologi menjadi sesuatu hal yang menarik
dikaji dalam ilmu sosial karena sifatnya yang mampu untuk mendikte tindakan dan
mengarahkan manusia dalam merespon lingkungannya.
Tuesday, November 27, 2012
KONFERENSI BANDUNG: INTERNASIONALISME YANG NASIONALISTIK
Zamzam Muhammad Fuad
Pendahuluan
Pada mulanya adalah kolonialisme. Pada abad dua Masehi, kekuasaan Romawi telah mengkoloni sebagian belahan dunia dari Armenia sampai lautan Atlantik. Sementara itu, pada abad tiga belas Masehi, bangsa Mongol mampu memperlebar kekuasaan koloninya dari Timur Tengah sampai Cina. Selanjutnya, pada abad lima belas, kerajaan Vijaynagara mampu menaklukkan berbagai kerajaan di India Selatan. Tiga abad kemudian, kerajaan Usmani Turki dapat meluaskan wilayah kekuasaannya sampai pada wilayah Balkan dan sebagian besar Asia (Loomba, 2003: 3).
Pada mulanya adalah kolonialisme. Pada abad dua Masehi, kekuasaan Romawi telah mengkoloni sebagian belahan dunia dari Armenia sampai lautan Atlantik. Sementara itu, pada abad tiga belas Masehi, bangsa Mongol mampu memperlebar kekuasaan koloninya dari Timur Tengah sampai Cina. Selanjutnya, pada abad lima belas, kerajaan Vijaynagara mampu menaklukkan berbagai kerajaan di India Selatan. Tiga abad kemudian, kerajaan Usmani Turki dapat meluaskan wilayah kekuasaannya sampai pada wilayah Balkan dan sebagian besar Asia (Loomba, 2003: 3).
Sunday, November 25, 2012
MENUJU EKONOMI KONSTITUSIONAL
Dalam sebuah artikel, Revrisond Baswir berbagi kegelisahannya perihal praktik sistem perekonomian Indonesia.(Kompas, 1 Oktober 2012) Dikatakan disana bahwa terdapat jurang yang teramat lebar antara praktik perekonomian Indonesia dengan amanah konstitusi. Dari tulisannya kita dapat mengetahui bahwa semakin jauh republik ini melangkah dalam sejarah, semakin jauh pula amanah konstitusi dikhianati. Hubungan antara amanah konstitusi dengan praktik ekonomi Indonesia hari ini ibarat jauh panggang daripada api.
Subscribe to:
Posts (Atom)