Thursday, July 12, 2018

BELANDA JUGA MANUSIA

Review buku
Semua Untuk Hindia
Penulis: Iksaka Banu
Penerbit: KPG, 2018, Jakarta


Tidak ada kemewahan dalam berpolitik selain berhasil mempengaruhi masyarakat. Dan selama masyarakat masih berpikir dalam bahasa, selama itu pula masyarakat akan selalu lekat dengan sastra. Maka menguasai kesusastraan sama dengan menguasai masyarakat.

Dalam pengertian itu, sastra adalah kendaraan politik. Ia bisa dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu. Kompeni Belanda membuat lembaga sastra bernama Balai Pustaka. Tujuan etisnya adalah memperkenalkan sastra pada masyarakat pribumi terbelakang.

Thursday, May 3, 2018

AGEN PERUBAHAN ADALAH AGEN STATUS QUO

Zamzam Muhammad Fuad

Ringkasan
Pemerintah sudah berupaya mereformasi birokrasi kita. Salah satunya melalui program Pembangunan Agen Perubahan. Namun, program ini memiliki kontradiksi dalam dirinya. Sehingga program ini kurang mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Lebih parah lagi, program pemerintah ini bukannya menciptakan agen perubahan, malah rawan menciptakan agen pelanggeng status quo. Tulisan saya ini ingin menjelaskan hal itu.

Pendahuluan
Birokrasi Indonesia memiliki citra cukup buruk. Ada yang menilai terlalu gemuk, korup, inefisien, lamban, feodal, mata duitan, dan masih banyak lagi jika mau dikuliti. Saya sebagai “orang dalam” pada tubuh birokrasi, bisa mengatakan bahwa tidak semua birokrat begitu. Tapi diakui juga, masih ada yang begitu. Birokrat siapa? Agar tidak dianggap memukul rata, mari kita anggap itu oknum. Yang jelas di mata publik penilaian itu masih bertahan. Publik siapa? Agar tidak dianggap terlalu menggeneralisir, mari kita anggap itu oknum publik.

Thursday, April 26, 2018

MENJADI MANUSIA POLITIK


Zamzam Muhammad Fuad

Review buku
Pramoedya Ananta Toer: Luruh Dalam Ideologi
Penulis: Savitri Scherer
Penerbit: Komunitas Bambu, 2012, Jakarta


Rezim Orde Baru memang kurang ajar terhadap Pramoedya. Bukan hanya karya-karyanya yang tidak boleh terbit. Buku-buku yang mengulas karyanya pun haram diterbitkan.

Masuk era reformasi, karya Pram dan diskursus Pram mulai banyak bermunculan. Salah satunya adalah buku berjudul Pramoedya Ananta Toer: Luruh Dalam Ideologi.

Wednesday, April 25, 2018

DARI YUDI, FAREL, KE LI MIN HO


Waktu sedang sholat isya, ada dua anak kecil berisiknya bukan main. Tapi aku tidak pernah sebal. Aku justru nyimak mereka.

Lha bagaimana, wong suara mereka keras begitu. Masak aku pura-pura tidak dengar. Belum ditambah aku tidak tau arti bacaan sholat yang sedang dibaca imam. Ya praktis, aku memikirkan apa yang kudengar dan pahami saja.

Tulisan ini adalah apa yang kupikirkan ketika sedang sholat itu. Tuhan yang maha pemurah, ampuni saya.

Friday, March 16, 2018

DERITA TKI TIADA HENTI

Zamzam Muhammad



Review buku
Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu
Penulis: Mahfud Ikhwan
Penerbit: Marjin Kiri, Jakarta


Ada cerita indah mengenai Indonesia. Yakni tentang negeri yang memiliki tanah air yang subur, sumber daya alam melimpah, dan masyarakat ramah berbudaya. Tapi siapa mengira ini hanyalah dongeng untuk menutupi penderitaan yang tiap hari dihadapi warga negaranya. Indonesia bukan hanya tentang mooi indie, melainkan tentang realisme sosial yang bercerita tentang penghisapan dan penindasan. Persis seperti yang dialami para Tenaga Kerja Indonesia kita. Novel berjudul Dawuk mengisahkannya.

Dawuk bercerita tentang sepasang TKI yang berasal dari Desa Rumbuk Randu. Inayatun dan Mat Dawuk adalah pasangan suami istri yang merepresentasikan nasib TKI di Malaysia. Inayatun dan Mat Dawuk merupakan symbol para TKI yang mengalami penindasan tiada habisnya, baik oleh majikannya, keluarganya, dan masyarakatnya, di Malaysia ataupun Indonesia.

Sunday, February 11, 2018

SATIRE INTELEKTUAL AMATIR


Zamzam Muhammad Fuad


Pegawai mengoreksi atasan merupakan kejadian sangat langka dalam kehidupan birokrasi kita. Birokrasi kita adalah warisan Orde Baru, yang ditandai dengan sikap hormat, patuh, dan tunduk sebagai bahasa sehari-harinya. Jika ada yang tidak patuh, maka bawahan ada dalam posisi terancam. Bisa dipindah, bisa juga dilepaskan dari jabatan alias dipecat (Agus Dwiyanto, 2016).

Namun yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) baru-baru ini memang di luar kebiasaan. Ada seorang pegawai MK yang “mengetuk hati nurani” Ketua MK untuk meletakkan jabatannya. Menurut pegawai tersebut, Ketua MK telah melanggar kode etik. Belakangan diketahui bahwa pegawai itu merupakan seorang pejabat fungsional peneliti.

Saturday, February 3, 2018

BELAJAR PADA SASTRAWAN BESAR

Zamzam Muhammad


Review buku: 
Proses Kreatif (Jilid I): Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang 
Penulis: Pramoedya Ananta Toer, dkk
Editor: Pamusuk Erneste
Penerbit: KPG, Jakarta

Autobiografi selalu menarik untuk dibaca. Karena dengannya kita bisa belajar, bagaimana seorang biasa bisa menjadi legenda. Autobiografi mengajarkan pada kita bahwa kesuksesan tidak bisa instan. Selalu ada air mata untuk menjadi juara. Ada perjuangan untuk untuk meraih keberhasilan.

Kita pun selalu bertanya. Bagaimana sih seseorang berjuang untuk meraih kemenangan. Bagi para penulis pun sama. Bagaimana ya penulis-penulis besar itu mampu melahirkan karya menakjubkan itu. Ada rasa penasaran bagi penulis pemula untuk selalu mengetahui kisah kehidupan teladannya. Harapannya sederhana. Semoga saja bisa ketularan sukses kalau kita teladani proses perjuangannya.

Sunday, January 28, 2018

PEKERJA RENTAN DI KAPITALISME PINGGIRAN

Zamzam Muhammad


Review buku: 
Surplus Pekerja di Kapitalisme Pinggiran: Relasi Kelas, Akumulasi, dan Proletariat Informal di Indonesia  sejak 1980an
Penulis: Muhtar Habibi
Penerbit: Marjin Kiri, Tangerang

Kapitalisme akan gugur dengan sendirinya. Ia punya banyak kontradiksi yang akan menghancurkan dirinya sendiri. Kontradiksi kelas pekerja misalnya. Kapitalisme membutuhkan berjubel proletariat untuk mengakumulasi kapital. Tapi, percayalah, kaum proletariat tidak akan tinggal diam. Lagian, siapa yang betah ditindas terus menerus. Kaum proletariat akan bersatu, bangkit bersama untuk melawan kaum borjuis. Dan Komunisme akan terbit, tepat saat kapitalisme tenggelam. Communism will win!

Friday, January 26, 2018

MENYINGKAP PELABUHAN CILACAP

 Zamzam Muhammad


Review buku: 
Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa
Penulis: Susanto Zuhdi
Penerbit: KPG, Jakarta

Apa yang tergambar ketika nama Cilacap disebut? Teluk penyu. Benteng Pendem. Nusakambangan. Panas. Gersang. Pacaran. Masih bisa dideret lebih panjang lagi jika mau. Tapi Cilacap sebagai “pelabuhan”, nyaris tidak terbayangkan.

Siapa mengira pelabuhan Cilacap pernah menjadi primadona di Jawa? Kalau kita tengok sekarang, di sana hanya ada tanker milik Pertamina (daridulu posisinya sama) dan kapal nelayan yang bisa membawa wisatawan ke Nusakambangan. Tidak pernah terpikir Cilacap pernah memiliki pelabuhan dagang terbesar di Jawa setelah Semarang.

Saturday, January 20, 2018

SRINTIL, RONGGENG DAN HANTAMAN MODERNITAS

 Zamzam Muhammad


Review buku: 
Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dinihari dan Jantera Bianglala
Penulis: Ahmad Tohari
Penerbit: Gramedia, Jakarta


Jika kau rindu orang, pergilah ke kota. Jika kau mau menemui manusia, kembalilah ke desa. Tidak ada sisi kehidupan yang komplit, selengkap di desa. Di sana ada interaksi manusia dengan manusia, baik yang masih hidup, atau yang sudah mati dan jadi leluhur. Ada interaksi manusia dengan pohon, burung-burung, telaga, ayam, dan tahi sapi. Semilir angin menjadikan desa tidak pernah sepi. Karena akan selalu ada kemresek dedaunan.


Desa adalah tempat tinggal manusia, bukan orang. Maka di sana ada kemanusiaan. Di sana ada laku memaafkan bagi kesalahan yang sebenarnya tak termaafkan. Pertolongan pada sesuatu yang sebenarnya sudah tak tertolong. Hanya di desa, derita tidak muncul dalam bahasa.

Saturday, January 6, 2018

BELAJAR DARI SANTIAGO


  Zamzam Muhammad


Review buku: Lelaki Tua dan Laut
Penulis: Ernest Hemingway
Penerbit: KPG, Jakarta

Jika kau jadi nelayan, bagaimana perasaanmu kalau tidak pernah mendapat ikan? Santiago merasakannya. Selama 80 hari berturut-turut pancing dan jaring sudah dikerahkan. Tapi tak seekor ikanpun yang kena jebakan. 

Kisah Santiago mencari ikan itulah yang diceritakan oleh Ernest Hemingway dalam bukunya “The Old Man and the Sea”. Banyak pesan moral dalam novel itu. Di antaranya adalah kesabaran dan pentingnya melakukan perencanaan.